Subang – Dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) As-Syifa menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilaksanakan oleh dosen-dosen Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Kegiatan ini digelar pada Kamis, 17 Juli 2025, bertempat di Pesantren Baitul Qur’an Subang dan dipimpin langsung oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STIQ As-Syifa, Dr. (cand.) Feri Rustandi, M.M.
Kegiatan yang mengusung tema “Penguatan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Islam Berbasis Nilai-Nilai Al-Qur’an dalam Menghadapi Tantangan Pendidikan Era Digital” ini disambut secara resmi oleh Mudir Pesantren Baitul Qur’an Subang, Ustadz Fhandry M. AlBadri, M.Si., dan diikuti oleh para guru Al-Qur’an, guru akademik, serta tenaga kependidikan.
Dalam sambutannya, Dr. (cand.) Feri Rustandi, M.M. menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dari kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat, khususnya dalam penguatan mutu pendidikan Islam berbasis nilai-nilai Al-Qur’an.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi ruang sinergi antara kampus dan pesantren dalam membangun pendidikan yang adaptif, integratif dan kolaboratif. Semoga kontribusi dosen-dosen STIQ As-Syifa dapat memberikan manfaat langsung bagi para guru dan tenaga pendidik di sini,” ujarnya.
Sementara itu, Ustadz Fhandry M. AlBadri, M.Si. menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kehadiran tim dosen STIQ As-Syifa.
“Kami merasa terhormat dan mengucapkan terimakasih atas kontribusi dan pelatihan yang diberikan, seacara kebetulan pekan ini adalah pekan In House Trainning Guru guru di Pesantrren,materi yang disampaikan sangat relevan dan dibutuhkan bagi pengembangan kompetensi guru dan tendik di lingkungan pesantren. berharap kerja sama ini bisa terus berlanjut di masa mendatang,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan beragam materi penguatan yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Materi tersebut mencakup Integrasi Nilai Keislaman dalam Mata Pelajaran, Metode Tadabbur Tematik (Tafsir Maudhui Ringan), serta Strategi Pengajaran Tahfizh Mutqin guna memperkuat kualitas hafalan Al-Qur’an. Selain itu, peserta juga mempelajari konsep Living Qur’an untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, Public Service Excellence di Sekolah Islam sebagai upaya peningkatan layanan pendidikan, serta Tata Kelola Administrasi dan Manajemen Kinerja demi profesionalitas lembaga. Tidak ketinggalan, Kaedah Bahasa Arab Dasar di Sekolah untuk memperkuat pemahaman bahasa sumber Al-Qur’an, dan Metode 5T (Tamhid, Tilawah, Tafsir, Tadabbur, Tazkiyah) sebagai pendekatan sistematis dalam pembelajaran Qur’ani.
Kegiatan berlangsung dalam suasana interaktif dan hangat. Para peserta aktif berdiskusi serta antusias menerima materi yang disampaikan oleh para dosen.
Profil Singkat Ponpes Baitul Qur’an Subang
Pesantren Baitul Qur’an berawal dari program pengkaderan da’i hafizh Qur’an yang didirikan KH. Dr. Muslih Abdul Karim, M.A. di Depok pada 2004. Program ini berkembang pesat hingga melahirkan jaringan lebih dari 20 pesantren di Indonesia, dengan tiga cabang utama: Depok, Cirata, dan Subang di bawah Badan Wakaf Baitul Qur’an Indonesia.
Pesantren Baitul Qur’an Subang dibangun di atas lahan wakaf seluas 2 hektar pada 2017 dan mulai beroperasi pada Juni 2019. Awalnya menerima santri tingkat SMA, kini membuka jenjang SMP dan SMA. Sistem pendidikannya mengintegrasikan tiga kurikulum: kedinasan (nasional) untuk akademik formal, pesantren dengan fokus tahfizh dan ilmu agama, serta pembinaan karakter untuk membentuk akhlak dan kepemimpinan.
Dengan perpaduan tersebut, pesantren ini berkomitmen mencetak generasi penghafal Al-Qur’an yang berwawasan luas, berakhlak mulia, dan siap berkontribusi bagi umat dan bangsa.
Melalui kegiatan ini, STIQ As-Syifa berharap dapat terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia dalam mencetak generasi Qur’ani yang berdaya saing tinggi dan siap menghadapi era digital.