Jakarta, 12 Oktober 2025 — Ribuan massa dari berbagai daerah memadati kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, dalam gelaran Aksi Bela Palestina. Di antara lautan manusia yang membawa bendera merah-putih dan panji-panji Palestina, tampak rombongan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) As-Syifa Subang yang turut menyuarakan kepedulian dan solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Sejak tengah malam, semangat para mahasiswa sudah terasa. Satu bus besar yang mengangkut rombongan mahasiswa STIQ As-Syifa berangkat dari kampus sekitar pukul 00.30 WIB. Dengan membawa semangat perjuangan dan kepedulian kemanusiaan, rombongan tiba di area Monas sekitar pukul 04.00 WIB, bergabung dengan ribuan peserta lainnya dari berbagai kampus, lembaga dakwah, dan organisasi masyarakat.
Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Feri Rustandi, S.Pd., M.M., yang turut mendampingi mahasiswa, menegaskan bahwa keikutsertaan STIQ As-Syifa bukan sekadar simbolik, melainkan bentuk nyata dari komitmen moral dan intelektual terhadap isu kemanusiaan global.
“Kami wajib ikut terlibat dalam aksi ini sebagai bentuk kepedulian sesama agar kita sepakat bahwa Indonesia Lawan Genosida. Elemen mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi kemanusiaan,” ujar Feri Rustandi dengan penuh semangat di tengah massa aksi.
Menurutnya, mahasiswa tidak boleh bersikap apatis terhadap penderitaan umat manusia di belahan dunia mana pun, terlebih ketika kezaliman terjadi di tanah suci Palestina yang telah lama menjadi simbol perjuangan kemerdekaan.
Presiden BEM STIQ As-Syifa, Siti Haulah Fauziah, juga menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa STIQ As-Syifa dalam aksi ini merupakan bukti nyata bahwa generasi muda kampus Islam memiliki kepekaan sosial dan kepedulian terhadap isu global.
“Kami ikut aksi ini dalam rangka menunjukkan bahwa mahasiswa STIQ As-Syifa tidak tinggal diam terhadap penindasan. Kami membawa semangat kemanusiaan dan kepedulian lintas bangsa,” tutur Siti Haulah dengan penuh keyakinan.
Di sepanjang jalannya aksi, para mahasiswa STIQ As-Syifa tampak kompak mengenakan atribut dukungan Palestina — bendera, syal, dan poster bertuliskan seruan kemerdekaan. Mereka juga mengikuti doa bersama dan orasi kemanusiaan yang menggema di seluruh area Monas.
Aksi berlangsung damai dan tertib, diwarnai lantunan takbir, shalawat, dan seruan “Free Palestine!” yang menggema sejak pagi hingga siang hari. Para peserta tidak hanya menyuarakan kemarahan atas genosida di Gaza, tetapi juga menyerukan perdamaian dunia dan solidaritas lintas bangsa.
Bagi para mahasiswa STIQ As-Syifa, pengalaman ini menjadi momen berharga untuk belajar langsung tentang makna kepedulian, persaudaraan, dan tanggung jawab sosial sebagai calon intelektual Muslim. Mereka pulang dengan semangat baru — bahwa perjuangan membela kebenaran dan kemanusiaan tidak berhenti di jalanan, tetapi harus diteruskan di ruang-ruang akademik, sosial, dan spiritual.
“Kita mungkin tidak bisa mengangkat senjata, tetapi kita bisa mengangkat suara. Dan suara kebenaran tidak akan pernah padam,” pungkas salah satu peserta aksi dari STIQ As-Syifa sebelum rombongan kembali ke Subang.